Pesta Rakyat Penuh Syukur: Sedekah Bumi Perkuat Kerukunan Antar Warga Desa Tegalsumur

21 September 2024
Administrator
Dibaca 44 Kali
Pesta Rakyat Penuh Syukur: Sedekah Bumi Perkuat Kerukunan Antar Warga Desa Tegalsumur

Tegalsumur - KKN-MB IAIN Kudus ikut memeriahkan acara sedekah bumi pada tanggal 17 September 2024 bersama dengan warga RT 01 dan RT 02 di desa Tegalsumur, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan. Sedekah Bumi merupakan upacara adat atau ritual yang dilakukan masyarakat sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki yang diberikan melalui hasil bumi. Desa Tegalsumur memiliki sejarah unik, bermula dari adanya tiga sumur yang dihormati masyarakat setempat, yaitu sumur sedep, sumur gempol, dan sumur Dusun Karanganyar. Adanya ketiga sumur itu muncul tradisi yang disebut sedekah bumi serta bermula sejak masa nenek moyang, sedekah bumi telah dilaksanakan di setiap sumur tersebut sebagai ungkapan syukur atas sumber mata air  yang bermanfaat bagi warga sekitar.

Sedekah bumi di Desa Tegalsumur dilaksanakan setiap dua tahun sekali, bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal. Pada acara ini, setiap dusun di Desa Tegalsumur menggelar acara sedekah bumi dengan menyembelih kerbau di area sumur yang telah menjadi ikon desa. "Penyembelihan kerbau sudah dijalankan oleh leluhur desa ini, dan juga sebagai bentuk toleransi antar agama, karena desa ini terdapat beberapa agama di antaranya agama Islam, Hindu, Budha, dan Kristen," ujar Bapak Jarimin sebagai ketua RT 01. Pemilihan kerbau sebagai hewan kurban didasarkan pada semangat toleransi yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat, mengingatkan umat Hindu di desa tersebut sangat menghormati sapi sebagai hewan yang diagungkan.

Fajar menyingsing di ufuk timur, menandai dimulainya ritual yang dinanti-nantikan warga. Tepat saat sinar mentari pertama menerangi desa, prosesi penyembelihan kerbau pun dimulai. Hewan kurban yang telah disiapkan disembelih dengan khidmat, diiringi doa-doa dari para sesepuh desa. Usai penyembelihan, daging kerbau segar segera dibagikan kepada warga RT 1 dan RT 2 selaku penyelenggara utama acara. Para ibu dan pemuda desa dengan sigap memilah dan membagi daging mentah tersebut secara adil dan merata. Sebagian daging dipisahkan untuk dimasak bersama dalam persiapan syukuran.

Di dapur umum yang telah disiapkan, para juru masak desa mulai mengolah sebagian daging kerbau menjadi berbagai hidangan lezat. Aroma rempah dan bumbu tradisional menguar, menggugah selera warga yang telah menanti. Setelah matang, hidangan daging kerbau yang telah dimasak pun dibagikan kepada seluruh warga desa. Antusiasme terpancar dari wajah-wajah yang berbaris rapi menunggu giliran menerima sajian istimewa tersebut.

Puncak acara tiba ketika seluruh warga berkumpul untuk melaksanakan syukuran bersama. Dalam suasana penuh keakraban, mereka menikmati hidangan hasil bumi dan olahan daging kerbau. Doa-doa dipanjatkan sebagai ungkapan syukur atas berkah yang telah diterima dan harapan akan kesuburan serta kesejahteraan di masa mendatang.

Demikianlah, tradisi sedekah bumi kembali memperkuat tali persaudaraan antar warga, sekaligus menjadi momentum untuk mengenang kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun. Acara ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga mempererat kerukunan antar umat beragama di Desa Tegalsumur.